Masihkah ingat dengan Masjid Raya Baiturrahman yang menjadi
bangunan terkokoh saat tsunami menerjang Aceh? Keajaiban tersebut banyak
meninggalkan kekaguman saat musibah 12 tahun lalu. Padahal jika menilik sejarah masjid megah ini, bangunan gagah dan megah saat tsunami menerjang itu sudah dibangun dari 1662.
Berdasarkan cerita, masjid dibangun saat masa pemerintahan Sultan
Iskandar Muda, tetapi di sisi lain ada yang bilang masjid dibangun saat
pemerintahan Sultan Alaidin Mahmudsyah pada 1292. Kendati asal usul tidak begitu jelas, saat Belanda masuk ke
Indonesia. Masjid ini mengalami renovasi pada 1873, dan memakan waktu
selama dua tahun. Lalu setelah itu, di 1883 setelah pembangunan selesai,
Tengku Qadhi Malikul Adil adalah Imam pertama di mesjid Baiturrahman.
Dulu, banyak orang Aceh tidak mau berdoa di sana karena dibangun oleh
Belanda. Tetapi, sekarang masjid ini merupakan kebanggaan masyarakat
Aceh karena memiliki desain arsitektur menarik dengan gaya Indian Moghul
Utara yang bisa terlihat dari kubah masjid. Masjid Baiturrahman pertama kali dikenalkan oleh penjajah Belanda,
dan Inggris dengan menjadi prototipe untuk banyaknya mesjid di Indonesia
dan Malaysia. Saat ini menjadi tempat beribadah favorit rakyat Aceh.
Masjid ini memiliki satu hall dan satu menara yang sudah mengalami
renovasi di tahun 1935, 1958, dan 1982. Sekarang di dalam bangunan sudah
terdapat 32 pillar, dan menaranya paling tinggi di Aceh. Saat Aceh diterpa tsunami sebagaimana dikutip dari lestariheritage,
Senin (26/12/2016), mesjid ini menjadi tempat pengungsian saat itu, dan
merupakan tempat berlindung korban tsunami. Meski mesjid berdiri kokoh,
tetapi sebenarnya menara sudah menunjukan keretakan.
Sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2016/12/26/406/1575866/12-tahun-tsunami-aceh-mengupas-sejarah-masjid-baiturrahman-saksi-bisu-tsunami-aceh