Senin, 26 Desember 2016

12 TAHUN TSUNAMI ACEH: Mengupas Sejarah Masjid Baiturrahman, Saksi Bisu Tsunami Aceh

 
Masihkah ingat dengan Masjid Raya Baiturrahman yang menjadi bangunan terkokoh saat tsunami menerjang Aceh? Keajaiban tersebut banyak meninggalkan kekaguman saat musibah 12 tahun lalu. Padahal jika menilik sejarah masjid megah ini, bangunan gagah dan megah saat tsunami menerjang itu sudah dibangun dari 1662.

Berdasarkan cerita, masjid dibangun saat masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, tetapi di sisi lain ada yang bilang masjid dibangun saat pemerintahan Sultan Alaidin Mahmudsyah pada 1292. Kendati asal usul tidak begitu jelas, saat Belanda masuk ke Indonesia. Masjid ini mengalami renovasi pada 1873, dan memakan waktu selama dua tahun. Lalu setelah itu, di 1883 setelah pembangunan selesai, Tengku Qadhi Malikul Adil adalah Imam pertama di mesjid Baiturrahman.

Dulu, banyak orang Aceh tidak mau berdoa di sana karena dibangun oleh Belanda. Tetapi, sekarang masjid ini merupakan kebanggaan masyarakat Aceh karena memiliki desain arsitektur menarik dengan gaya Indian Moghul Utara yang bisa terlihat dari kubah masjid. Masjid Baiturrahman pertama kali dikenalkan oleh penjajah Belanda, dan Inggris dengan menjadi prototipe untuk banyaknya mesjid di Indonesia dan Malaysia. Saat ini menjadi tempat beribadah favorit rakyat Aceh.

Masjid ini memiliki satu hall dan satu menara yang sudah mengalami renovasi di tahun 1935, 1958, dan 1982. Sekarang di dalam bangunan sudah terdapat 32 pillar, dan menaranya paling tinggi di Aceh. Saat Aceh diterpa tsunami sebagaimana dikutip dari lestariheritage, Senin (26/12/2016), mesjid ini menjadi tempat pengungsian saat itu, dan merupakan tempat berlindung korban tsunami. Meski mesjid berdiri kokoh, tetapi sebenarnya menara sudah menunjukan keretakan. 


Sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2016/12/26/406/1575866/12-tahun-tsunami-aceh-mengupas-sejarah-masjid-baiturrahman-saksi-bisu-tsunami-aceh